Jauh ku curah letih diri
Curam ku daki kedalaman bumi
Seponggok batu kudapati
Kebersamaan dulu kemana kini pergi
Tangis isap yang menitih di kala gunda menghampiri
Sedih sih
Ya.. lalu pergi tertinggal seorang diri
Tak ku dapati syakir syahdu yang dulu terisi
Ku titipkan bukti suci
Namun berbelok ke arah kiri
Diam dan menyendiri
Kemana ini
Kan ku raih di penghujung hari
Kala skenario itu memang direstui dari sang maha Ilahi Rabbi
Tunggu
Kelak air kn bertemu muara
Begitupun angin merindu jiwa
Kala api merona murka
Kala bumi meronta buta
Heii batu suci
hendak ku lari mencapai
hendak ku pergi terisak sunyi
hendak ku caci dikau yang berjalan di seberang sisi

tinta hitamku, 17/4/18