Thibaq adalah suatu ungkapan dalam ilmu badi’ yang berlaku pada suatu padanan kalimat yang di dalamnya terdapat lawan kata (antonim) dengan posisi lawan kata yang hakiki. Kaedah ini tidak berlaku jika posisi lawan katanya tidak sesuai dengan kata yang akan menjadi lawan nya, serta hanya berlaku pada satu kata saja yang memiliki lawan kata.

Ilmu thibaq terbagi dua:

  1. Thibaq ijab

Thibaq yang  memang memiliki lawan kata hakiki

Contoh :

A. dalam bahasa indonesia       =>  saya fikir kamu pintar, ternyata kamu bodoh.

Kata pintar adalah kata yang bermakna positif, dan bersifat hakiki lalu dilawan oleh kata bodoh yang memiliki kebalikan dari kata pintar, dan bermakna negatif

 

B. dalam bahasa arab                => وجه الرجل جميل ولكن قلبه وسيخ                                    

“Wajah laki-laki itu cakep, tetapi hatinya buruk

Kata جميل memiliki arti indah/bagus

Kata وسيخ memiliki arti jelek/buruk

Antara kedua kata tersebut, mengandung hukum thibaq ijab. Karena memiliki suatu padanan kata yang teratur lawan katanya dan lawan katanya itu benar-benar asli antonim dari kata it (antonim hakiki)

 

  1. Thibaq salab

Thibaq yang hanya bergeser kata itu menjadi lawan kata yang bercirikan negatif.

Contoh :

A. dalam bahasa indonesia       => sepeda kakak harganya mahal dan sepeda adik harganya tidak mahal

Kata mahal adalah kata dasar, dan kata tidak mahal adalah berlawan dari kata mahal. Pada konteks contoh ini terdapat di dalamnya dua kata yang beroposisi tapi mempunyai sumber kata yang sama. Yang membuat dia bertentangan adalah terdiri dari positif dan negatifnya.

 

B.  dalam bahasa arab                =>    يَعْلَمُ الإِنْسَانُ مَافِي اليَوْمِ واَلأَمْسِ, وَلَايَعْلَمُ مَايَأْتِي بِهِ الغَدِ

“Orang-orang tahu apa yang ada pada hari ini dan kemarin. dan tidak tahu apa yang ada pada esok hari.